Sinopsis :Adalah Rahayu sosok kartini masa kini dari kota kecil pagar alam yang menjadi penjaga warnet dan pramusaji selama menempuh pendidikan di Teknik Elektro Unsri 2010. Dia berkerja bukan untuk gaya-gayan atau kekinian biar masuk Koran dan semacamnya. Tapi hidup nya sekeras status yang kalian olok-olokan bahwa tidak kerja tidak makan. Empat tahun Membiayai kuliah sendiri Lulus dengan predikat cumlaude dan kini melanjutkan pendidikan di ITB Bandung peraih beasiswa S2 Afirmasi dari kementrian Keuangan mengalahkan pesaing dari penjuru indonesia. Luangkan sedikit waktu untuk membaca cerita ini, semoga menginspirasi dan menyadari hidup kalian tidak cukup keras untuk dikeluhkan dan semestinya disyukuri.
|
-Sumkes Senin,13 April 2015- |
*Aku rahayu*
Prolog
Aku rahayu judul cerita sekaligus subject dalam kisah ini, Rahayu adalah nama yang sebenarnya , yap nama tidak disamarkan karena ini bukan cookis , sinetron atau semacamnya. Kehidupan sosok rahayu mungkin akan terdengar seperti itu bila kalian melanjutakan membaca sepenggal kisah ini. Tapi ini sungguh skenario Tuhan yang sempurna yang berusaha kuceritakan ulang dengan segala kekurangan sebagai orang pertama langsung.
Kisah ini bukan kisah religi dan semacamnya, hanya saja pelajaran hidup yang Rahayu alami menyiratkan Rencana Allah tidak pernah cacat , kadang pemahaman kita saja yang terbatas dan pada akhirnya bila kita percaya suatu saat akan terseyum mengerti dan berucap syukur atas semua yang terjadi, sedikit harapanku akan tulisan ini mampu menginspirasi pembaca untuk jangan pernah berputus asa dalam memperjuangkan asa seberat apapun kehidupan dihadapkan.
Terimakasih rahayu telah berbagi cerita dan mengizinkan saya untuk membagi lagi sepotong cerita kehidupanmu kepada kami dan lainnya. Kehadiranmu mengajari kami banyak hal terutama keikhlasan.
Karena ini kisah nyata Jadi bila ada kesamaan nama dan tempat itu bukan kebetulan tapi itulah yang sebenarnya terjadi dan bukan rekayasa hhe.
Selamat membaca .
Bandung April 2015
Salam penulis
d.a
*Bye bye Putih Abu-Abu*
Baiklah kita mulai kisahnya, aku lahir tumbuh dan besar di sebuah kota kecil yang sejuk nan damai dibawah kaki gunung Dempo yang terletak di Pagar alam Sumatra selatan. Aku anak sulung dari 3 bersaudara. aku berasal dari keluarga ekonomi kelas menengah kebawah. Mamak ku ibu rumah tangga biasa sedangkan bapak hanya seorang buruh ,meskipun begitu saya adalah anak yang ceria dan memiliki banyak sahabat saat SMA.
|
Alumni SMA Negri satu Pagar Alam 2008 |
Permasalahan dimulai ketika pertengahan tahun 2008 kami menanggalkan baju putih abu-abu, disaat orang lain beranggapan itu awal perjalanan mereka tapi aku menyadari betul ini lah akhir ku.
Aku bukanlah seorang pesismistis disaat mereka berhamburan merahih mimpi, mungkin aku yang paling bersemangat jika membicarakan tentang itu , tapi apa daya aku dilahirkan dari keluarga pas-pasan yang mendengar kata Universitas hanya sebatas mimpi.
Aku bukan tidak berusaha membicarakan ini kepada orang tuaku, dari merengek sampai marah sudah kulakukan untuk meminta orangtuaku melajutkan pendidikanku kepeguruan tinggi tapi bisa ditebak orang tua ku berbicara apa, “ untuk makan pun kita harus susah bapakmu cuma buruh , pikirkan adik-adikmu , bererja saja disini bantu ibu dan bapak “ persis seperti kutipan sinetron tapi sayangnya itu kenyataan hidupku.
Ok tangis dan ratapanku tidak bisa mengubah keputusan mereka, kusimpan rapat-rapat mimpi ini dalam diam dan tangis saja.
Selamat ya sahabat-sahabat ku yang sudah diterima di UI, UNSRI, IPB, diah semoga jadi bidan yang hebat ,denty semoga jadi Radiographer yg cakap. Aku senang tapi juga mengiris hati sekali, harus kusadari walapun kita satu sahabat tapi jalan kita berbeda.
Untuk sementara aku masih tetap disini , tetap memberi salam ...selamat pagi kepada Gunung Dempo selamat siang dan selamat malam Gunung Dempo.aku ulangi ya aku masih harus tetap disini. . .:(
**Pagi Gunung Dempo, Hei Sriwijaya**
|
Gunung Dempo Sumsel |
Selamat pagi Gunung Dempo, Tahun 2008 telah berlalu, aku menuliskan banyak harapan akan kedatangan 2009 tapi di kenyataan, aku Rahayu masih menjalani hidup disini. Belum ada perubahan lokasi atau apapun, mimpiku masih tertata rapih di dalam hati, tiap hariku menghabiskan hari dengan membantu ibu mencari sedikit rupiah dengan menjaga toko qong di kotaku. Itu pekerjaan yang cukup elit dari pada harus kesawah berjualan dan semacamnya.walau sebenarnya aku merasa otakku bisa melakukan hal lebih lainya tapi Baik ku syukuri saja untuk saat ini . :)
Februari 2009, orang bilang Februari bulan yang spesial bulan kasih sayang tapi bagiku saat itu Februari membawa hadiah besar untukku. Apa itu?? Aku ditawari menjaga warnet ayuk (ayuk:panggilan untuk kakak perempuan di sumsel) Rani salah satu ayunda sahabatku diah di daerah Indralaya Palembang, berita ini seperti angin segar . . . Tolong jangan mentertawakanku. Mungkin bagi kalian apa artinya tawaran ini, tapi bagi aku ini adalah celah kecil untukku untuk mendekati kampus impian, minimal aku bisa melangkah dari tempurung ini. Aku bahagia luar biasa ibuku juga mengijinkan aku pergi , bagi nya ini toh untuk mencari uang bukan kuliah yang cuma akan menghabisakan uang. Tak masalah menjadi penjaga warnet. keluar dari pagar alam ini kan mendekatkanku dengan kampus yang ku idam-idamkan. Tampa kupikir panjang lagi tawaran ini ku iya kan sebelum ibuku berubah pikiran hhe.. aku bahagia!!! biasakah kalian merasakan kebahagian ku?
Maka dimulailah hari-hari aku sebagai penjaga warnet , disana aku berjumpa kembali dengan beberapa sahabatku waktu SMA dan dengan mudahnya aku berteman baik dengan beberapa mahasiswa yang sering kewarnet yang ku jaga . Aku juga dengan senang hati bila diminta membantu mengerjakan tugas merka. Dan soal gaji cukup untuk biaya hidup ku sehari-hari, beberapa kusisihkan mengirimi keluargaku bila lebih kan kusimpan untuk mendaptar kuliah (ssst ini masih rahasia)
Mimpi menjadi mahasiwa masih kujaga dengan baik. Luar biasa nya keinginan yg ada dibenak ku, ku akan melakukan apa saja untuk menjadi seperti mereka, di perantauan aq seolah mendapat semangat kembali , siang hari ku habiskan waktu kerja dengan ceria malam hari kugunakan untuk membaca dan dan mengulang kembali pelajaran SMA, terang aku tak kan bisa bimbel mempersiapkan SNMPTN seperti yang lainya tapi aku sangat berterimakasih kepada Thomas sahabatku atas pinjaman buku-buku bimbelnya, sungguh itu lah modal untuk ku melangkah.
sekali lagi Kuhaturkan terimakasih kepada sahabat ku Thomas dan Yku Fatimah atas bantuan kalian meminjamkan buku-buku untuk rahayu dan yuk citra yang berbaik hati memberi rahayu alat tulis perang saat rahayu ujian, bagi kalian mungkin hanya hal kecil namun bagi rahayu kebaikan kalian akan terus terukir di hati. Terimo kasih yuk citra & yuk Fatimah (FKIP ekonomi UNSRI 2006 )
Hari terus berganti ikhtiar terus kulakukan doa terus mengiringi dan bila lelah menghampiri jenuh akan rutinitas aku kan berjalan kedepan kampus UNSRI memandanginya saja seolah mentransfer ku energi lagi untuk membulatkan tekat aku harus keterima SNMPTN, aku harus kuliah tahun ini, aku ingin seperti mereka, aku kan menjadi mahasiswa, aku harus merubah nasibku , kuteriakkan heiii Siwijaya tunggu aku ...tunggu Rahayu disitu!
|
Kampus UNSRI |
***Decision***
Juni 2010, deg deg ini hari yang telah ku usahakan selama setahun ini.yes hari ini hari tes SNMPTN seindonesia. Aku telah melakukan registrasi tanpa sepengetahuan orang tua ku. Tapi saat ini ingin sekali rasanya aku menelpon mereka dan meminta doa restu dan kemudahan, tapi rasanya juga percuma jadi kucoba meyakinkan diri “Rahayu pasti bisa sudah hampir setiap malam aku mempersiapkan ini” Bismillah aku berusaha menguasai diri ku, kerjakan satu demi satu soal yang diberikan pengawas.
Hmm saya sudah berusaha, selebihnya saya pasrah, kalimat itu ku gumam kan supaya saat mimpi ini belum diberi jalan hati ini tidak akan sedih berkesudahan.
Masih di penghujung juni, aku berkerja seperti biasa bangun pagi dan bergegas berkerja menjaga warnet . hari itu langit cerah tapi aku tidak menyangka harus mendengar perkataan yu rani bahwa warnet ini harus ditutup dalam waktu dekat dan dipindah kan ke Pagar alam. Yuk rani akan menikah dan berkeluarga disana.aku hanya biasa terdiam, lagi pula mahasiswa sekarang lebih banyak mempunyai laptop dan modem sendiri hingga warnet tidak seantusias dahulu, jadi memindahan ke Pagar alam sudah keputusan tepat bagi mereka tapi bagiku ini pukulan berat, memikirkanya membuat ku gelisah lalu bagaimana bila doa ku selama ini menjadi mahasiwa dikabulkan? aku akan berlindung kemana? makan apa? tinggal dimana?. Semakin kupikirkan rasanya semua semakin memusingkan yasudah kucoba meredam diri .sudalah aku punya hak apa untuk mencegah keputusan mereka , lagi pula menjadi mahsiswa juga masih teka-teki bagi ku.. Aku menyadari mereka cukup lama menyimpan ini sampai aku selesai melakukan tes dan berhati-hati sekali menyampaikan padaku, terimakasih yuk Rani.
Juli 2010, ini hari penentuan ku, bukan hanya sebagai hari terakhir si penjaga warnet, yuk rani akan segera melangsukan penikahanya hingga warnet yg selama ini menjadi sumber rezekiku akan ditutup hari ini, tapi juga esok nya merupakan pengumunan kelulusan SNMPTN di Koran-koran. Untuk kali ini aku betul merasa bersyukur sebagai penjaga warnet bisa melihat pengumunan kelulusan lebih dini. Tepat nya pukul 8 malam web SNMPTN nya bisa terbuka.. dan aku menemukan nama RAHAYU disitu.
Subhanallah Alhamdulilah aku terpekikkk bahagia .. Aku lulus di Jurusan Teknik Elektro UNSRI terimakasih ya Allah terimakasih. Aku mengirim pesan singkat kepada sahabat-sahabatku Diah , Denty bahwa aku lulus UNSRI.
Dan dengan cepat aku pencet tombol telpon mamak rahayu, dengan tidak sabar ku menanti nada tunggu namun saat ada sapaan diseberang sana seketika aku jadi meragu .”ado apo nak ? apo kabar sehat rahayu? “ suara lembut yang kurindukan , tapi aku tidak mampu lagi menyembunyikan kebahagian ku “mak rahayu lulus SNPTN mak, rahayu lulus”.
“…………….” Hening tak ada ucapan syukur apa lagi ekspresi bahagia... bangga seperti yang ku harapkan sama sekali tidak ada. ..
“nak bukan kami idak senang kau lulus, tapi kau tau dewek kito dak ado apo, bapak kau la sakit-sakitan pulo adek masih kecek . kito punya cuma rumah ini lah masa nak dijual, kito nak tinggal dmno, tega apo? sudahlah bale lah ke PGA mamak nga setuju rahayu kuliah”
Air mata aku jatuh ku tutup telpon. . AKU KECEWA .mendengar itu aku tidak sanggup memelas atau marah lagi..bisa kah sedikit saja bangga atau berpura-pura senang untuk ku , dukung aku seperti orang tua yang lain lakukan untuk anaknya. aku tidak mengharapkan dukungan materil, tapi setidaknya dukunglah aku secara moril. aku mengutuk tuhan rasanya ini benar-benar tidak adil untuk ku, TIDAK KAH KAU TAU KERASNYA USAHA Ku TUHAN?
Apa yang harus kulakukan sekarang ya Tuhan, aku harus melilih kembali ke Pagaralam menjaga warnet disana, kalo pun harus kuliah lalu harus pakai apa ku membiaya hidupku, kuliahku.
Telpon kembali berdering, diah sahabat ku menlepon dengan lunglai ku angkat “ selamat ya yu akhirnya usaha kau selamo ini dak sia-sia” dan seketika tangis ku pecah lebih keras “oii diah ngapo naseb ku cak ini nian ni, cak mano cari duet sebanyak itu 12 juta diahh. .dimano? ngapo cak ini nian ne oii ngapoo. . “ bla bla dia menasihatiku entahh aku tak mendengar nya lagi aku larut dalam tangis ku.
Sayup-sayup kudengar ponsel ku berbunyi, berlahan kubuka mata dengan berat , rupanya aku ketiduran terlalu lelah menangis semalam, aku rahih ponsel ada pesan dari sahabat ku diah membuat ku sedikit bernyawa. Rupanya sahabat-sahabatku berinisiatif sumbangan untuk membantuku membayar uang kuliah. Tapi ku kembali berpikir dengan tabunganku 1 juta yg kusisih kan selama setahu menjaga warnet digabungkan dengan bantuan merekapun masih jauh untuk mengenapi angka 12 juta.
Aku tidak ingin menyerah ya Tuhan beri aku jalan, Support mereka benar-benar memberiku kekuatan. Terima kasih semua sahabat-sahabatku diah, denty, dll
Kubasuh muka ku yang sembab ku langkahkan kaki ke luar kosan , aku harus membantu ayuk rani pindahan hari ini dan aku kan menyampaikan keputusan ku bahwa aku akan tetap disini dan memperjuangkan cita-cita ku. Itulah keputusanku dan aku akan bertanggung jawab penuh atas keputusan ku ini. this is my decision.
*****Ruet****
Ini judul yang pas untuk fase kehidupan ku yang ini , Keputusan sudah kuambil, .Aku harus bangkit dan berusaha, kuingin sekali lagi percaya bahwa tidak ada usaha yang sia-sia atau pepatah lama dimana ada kemauan disitu ada jalan. Oia satu hal juga yang dapat ku ambil pelajaran dari pepatah lama bahwa apa yang kau tanam itu yang kan kau tuai, mengapa ? karena orang yang dulu sering kubantu mengerjakan tugas berinisiatif membantu ku menemui dekan untuk meminta keringanan untuk ku atas waktu pembayaran ,terimaksih lagi yuk Fatimah, yuk citra (FKIP Eko 2006) dan kak jani (Teknik Pertambangan 2005). Alhamdulilah puji syukur satu masalah terselesaikan.
Kini yang harus kupikirkan bagaimana aku harus mencari pekerjaan untuk membayar uang kuliah, kosan dan kebutuhan ku sehari-hari. Kalau mengharapkan bantuan mamak dan bapak ku itu seperti berharap hujan di gurun pasir . Tapi dimata mereka aku hanya anak egois yang tidak mau mengerti keadaan, tapi dimata ku mereka orang yang mengecewakan, Kukubur rasa pedih dalam dalam . Kini ku tidak punya tempat kembali, aku hanya punya mimpi , aku hanya punya satu tujuan aku ingin membuktikan pemikiran meraka salah terhadap anaknya ini , mereka harus bangga pada ku suatu hari nanti.
Yuk rani dan warnet nya sudah menutup kisah nya, sayang nya Indralaya bukan kota besar yang bisa memberikan banyak opsi pekerjaan, aku rela berkerja apa saja asalkan halal untuk mendapatkan uang , ahh andai ada indomart dan semacam nya aku cukup bersyukur.
Akhirnya payung pun bersambut yang kucari kutemukan yap pekerjaan Atas informasi teman yu rani yaitu Kak Akbar aku mendapatkan pekerjaan di salah satu rumah makan yang cukup besar di Indralaya. RM Berkat Pindang Pegangang Tanjung Sejaro (Jalan Palembang-Prabumulih km 28 Indralaya). Disana aku mengais rezeki tempat suka duka ku selama 4 tahun menuntut ilmu di Teknik Elektro UNSRI.
Aku tidak pernah bercerita tentang kehidupan pribadiku kepada teman-teman ku. mereka tidak tahu, minimal tidak dari mulut sebagai keluhan ku. Bukan aku malu bekerja seperti itu hanya aku tidak mau menunjukan kesusahanku. Aku berusaha mengikuti perkuliahan dengan baik . diawal aku cukup kesulitan membagi waktu , bagaimana tidak aku harus kuliah pagi sampai sore dan berkerja dari jam 4-10 malam setiap hari dan tanpa hari libur. Malam selesai berkerja kugunakan untuk mengerjakan tugas dan subuh aku gunakan untuk mempelajari pelajaran yang akan dipelajari hari itu, hanya dengan cara itu aku bisa sejajar dengan mereka pelajar tulen tapi Alhamdulilah IP ku selalu memuaskan. Tidak berlebihan bila aku berbicara tidak kerja tidak makan , hidup memang sekeras itu yang aku rasakan. Seringkali aku datang dengan wajah kelelahhan saat kuliah bahkan terkantuk saat belajar. Disisi lain aq juga mengikuti berbagai macam kegiatan kemahasiswaan. Selelahnya aku , aku ingin merasakan apapun kegiatan mahasiswa . aku cukup lama mengimpikan saat-saat ini, Jadi aku tidak akan melewatkannya.
Kuliah sambil berkerja sebagai Pramusaji tidak segampang yg diceritakan, sering aku menerima cacian dari pelanggan , belum lagi kalo tamu merasa service yang kurang. Aku cukup bersyukur pemilik toko orang yang baik , bila dia tidak sengaja membentak kami semua pegawainya dan kemudian aku izin kebelakang, disitu aq menangis sejenak, kemudian mengelap air mata kemudian kembali kedepan dan berusaha kembali berkerja dengan ceria. Pernah sekali bosku ibu Yusnani mendapatiku dengan mata memerah setelah melampiaskan kekesalanya kepada kami, dengan lembut beliau berucap "Maaf ya Rahayu, Ibu bukan marah sama Rahayu kok, dari kejadian itu mereka cukup mengerti bahwa aku seorang yang lemah yang tegar karena keadaan. Walaupun aku dinilai seorang gadis yang kuat dan ceria itu karena tangiskuu hanya kutumpahkan di atas sajadah .
Seperti kisah satu juta dolar Merry Riana kisahku juga mempunyai bumbu cinta seperti itu. Dia sesorang yang dihadirkan Tuhan dalam hidup ku, membantuku melewati perjungan keras yang kualami, membantu meringankan hidupku. Tidak sepertiku, dia dari keluarga yang berkecukupan, sampai saat ini aku juga tidak mengerti mengapa dia mau berkorban banyak untuk ku.
Tidak berlebihan jika ku menceritakannya demikian. dia selalu mengantar dan menjemput ku berkerja. Aku tidak semanja kalimat itu, Aku juga bukan tidak mau naik angkutan umum dan sebagainya tapi sayang jam pulang kerja yang cukup malam tidak ada lagi kendaraan yang berlalu lelang dari rumah makan ke kosan ku. Dia juga sering meminjamiku uang karena akutidak suka merasa dikasihani sedangkan uang gajiku kadang cukup untuk kos dan biaya sehari-hari ku saja, bahkan sering senin kamis untuk meghemat, lalu apa kabar orang tua ku saat itu? Entahlah aku setahun belum pernah pulang. Aq terlalu takut untuk tidak diterima, jadi pikirkan apa mungkin terbesit dikepalaku mengeluh atau meminta bantuan pada mereka.
Aku biasa menunda jam makan di warung dan membungkus makanan untuk kami makan berdua selesai dia menjemputku, apa yang lebih indah dari itu? .kurasa dia adalah salah satu malaikat yang dikirim Tuhan untukku saat itu.
Dikala dia tidak bisa menjemputku, dia luar biasa khawatir, berkali-kali dia mengingatkan , dan memastikan aku mempunyai tumpangan sampai ke kota. Disaat dia berhalangan menjemputku aku memang mencari tumpangan dan memberhentikan mobil yang lewat menuju ke kota Palembang, tapi ada kalanya aku tidak menemukan tumpangan dan akhirnya aku harus berjalan sejauh 4 km untuk mencapai kosanku yang berada di kilometer 32.
Sampai di kos, kukirim pesan singkat kepada dia yang menghawatirkanku "Aku sudah sampe kos sayang tadi dapat tumpangan maaf tadi hp lobet, salam buat ibu kamu :) "
*****Titik balik*****
Bukan berarti juga aku tidak pernah patah arang, saat berjalan beberapa kilo meter di kegelapan malam usai lelah berkerja sampai di pembaringan aku tersedu,rasanya melelahkan sekali kehidupan ini. Bukan perjalanan tadi yang membuatku begitu lelah tapi entah rasanya aku sudah tidak sangup lagi memperjuangkan ini semua.
Aku sudah cukup tabah ya Allah berilah sedikit pertolongan-Mu. Aku ingin seperti mereka yang bisa kuliah dengan baik mempunyai waktu bermain, punya waktu istirahat yang cukup , mengapa aku yang harus merasakan ini?
Dan hari demi hari harus kulalui, yang paling menjadi momok bagiku adalah saat-saat pembayaran SPP, bagaimana tidak, uang pangkal pun belum sepenuhnya lunas, gaji pekerjaan ku kadang tak cukup memenuhi kebutuhan ku. Uang yang kusimpan untuk SPP kadang terpakai untuk kebutuhan tak terduga. Dan waktu mengerikan itu sudah didepan mata lagi.. alamak harus bagaimana lagi kali ini aku belum menemukan jawaban . . itu lamunan ku sembari membawa nampan menghatarkan pesanan makanan ke meja pelanggan.
Sampai di meja Aku tersenyum lebar , ini bukan acting pura-pura bahagia di depan pelangan walau otak kusut tapi rupanya dimeja tersebut Prof. Dr Anis Saggaf pembantu rektor Universitas Sriwijaya , Aku tahu beliau seorsng Rektor dari membaca Koran, oia aku cukup rajin juga mengupdate berita apapun.
Entah keberanian dari mana lalu aku memperkenalkan diri, "Pak aku Rahayu mahasiswa teknik elektro 2010 . Beliau mengeryitkan kening. Sesorang disebelahnya bertanya dari mana tahu beliau Dekan, sepreti yang kuceritakan diatas aku tahu beliau dari Koran.lalu terjadi sedikit wawancara tentang IPK dan latar belakang keluarga ku. Sepertinya mereka salut atas pencapaian IPK ku sekaligus simpati atas keadaan ku.
Dan saat beliau hendak meninggalkan restoran beliau memangilku bahwa dia akan merekomdasikan Rahayu beasiswa Bidik misi...Miracle. .kuyakinkan lagi "Pak ini bener kan.?" Beliau hanya senyum dan berpesan rajin-rajin belajar ya Rahayu.
Keesokan harinya aku langsung menemui beliau di kantornya, Alhamdulilah Tuhan memberiku jalan, maaf mengeluh semalam . kini langkah ku kian ringan. Aku berkerja kini hanya untuk biaya kos ku dan kehidupan sehari-harii. Aku makin bersemangat belajar. Semakin yakin Tuhan sangat menyayangiku.
Berbicara tentang menyayangi , aku juga teringat tentang bapak dan mamak rahayu. Sampai saat ini aku masih belum mempunyai keberanian untuk balik ke Pagar alam. Tapi rasa rindu yang bergelora mendorongku untuk pulang. Rasa kecewaku dulu atas ketidak mampuan orang tuaku kini sudah sembuh . dihari fitri itu akhirnya aku pulang kembali dalam pelukan hangat keluargaku lagi. Maaf ya mamak bapak kini rahayu mengerti bahwa kalian menyayangiku bahwa kemarahan kalian hanya ekspresi kesedihan yang teramat dalam , sedih akan keterbatasan dan kemampuan kalian hingga mematahkan cita-cita buah hati, maaf kan sikap anakmu yang dulu kecewa dan tidak mengerti keadaan keluarga.
Aku berjanji tidak akan mengecewakan kalian lagi justru sebaliknya aku akan mengukir senyum diwajah kalian, jadi kumohon doakan aku disetiap sujud kalian. Dukung aku berjuang sampai akhir jangan biarkan aku salah paham lagi seperti dulu. Tetaplah seperti ini dan selamanya.
******More miracle*****
November 2014, Sekeripsi, sidang semua sudah beres, lega sekali rasanya isi dada tinggal menghitung hari aku akan diwisuda.kuingat semua orang yang telah berjasa diperjalanan ku selama ini.kurenungkan segala Sesuatu yang telah terrjadi. Aku sungguh berterima kasih mampu melewati ini. Kalaupu harus mengalami ini lagi aku tidak yakin mampu. Semua yang terjadi membuatku percaya keajaiban itu ada.
|
Prof Dr Ir H Anis Sagaff MSCE |
Pembantu Rektor I Unsri Dr. Ir. H. Anis Saggaff, MSC - See more at: http://lpmgs.unsri.ac.id/tag/pr-i/#sthash.nVLxPNb8.dpuf
|
Hari ini aku akan menemui Prof Anis ditemani andi menghadap beliau. Aku ingin berterimakasih pada beliau. Wajah nya selau meneduhkan ‘ada apa rahayu?, Bagaimana kuliah nya ..lancar?”, alahmdulilah pak rahayu Cuma mau bilang terima kasih atas kebaikan bapak selama ini. Rahayu sudah sidang kemarin dan tinggal menunggu wisuda bulan depan. “Alhamdulilah bapak bangga sama kamu Rahayu, oia bapak ingin merekomendasikan beasiswa S2 dari kementrian keuangan untuk Rahayu, kamu urus ya., sekali lagi keajaiban untuk ku melalui Pak anis .Terimaksih Pak anis Baraklah hufiamrik. This Is More Miracle.
****Togak Mann***
Desember 2014. Singkat cerita Inilah yang paling ditungu-tunggu mahasiswa, wisuda. waktunya memakai toga . . ini hari bahagia ku , bahagia orang tuaku juga tentunya dan teman-teman senagkatanku setelah proses panjang selama kurang lebih empat tahun yang sedikit banyak melelahkan.
Aku sudah berdandan cantik , orang tua ku sudah dari kemarin tiba di Indralaya. Dan Alhamdulilah nama Rahayu termasuk dalam list orang yang duluan dipangil , itu artinya aku cumlaude dengan IPk 3,54 .Maha besar Allah kupandangi orang tua ku dengan bahagia dari atas mimbar aku tersenyum bahagia. Perjuangan ini tidak sia-sia. Turun dari mimbar aku langsung membuka ijazah yang di serahkan dan sontak aku menangis dan kecewa dalam hati. maaf ini bukan tangis harus hanya agak sedikit kesel juga apa lagi si ini. bukan ijazah yang kudapat tapi selembar tulisan “selamat anda telah diwisuda untuk pengambilan ijazah silahkan hubungi bagian keuangan”.ZONKK…cumlude.
Sepertinya diriku sudah terlalu bersahabat dengan masalah jadi ya kesokan harinya aku berinisiatif menghadap Prof anis. Seperti biasa beliau menyambutku hangat apa kabar rahayu , beliau sudah menangap aku naknya sendiri . Latar belakang nya yang dulu harus berjuang keras kuliah sama sepertiku , “selamat ya rahayu atas wisudanya dan clumclaude. Dan saat kujelaskan bahwa aku sudah wisuda tapi tidak mendapatkan ijazah sontak rona muka beliau menjadi merah dan menelpon langsung salah satu anak buah nya. Ini bagaimana pekerjaan kalan ini tidak beres, anak bidik misi kok masih saja ada kejadian seperti ini!!! , Salah satu staff berusaha menjelaskan bahwa Rahyu belum melunasi uang awal. Perlu kujelaskan aku mendapatkan beasiswa bidik misi yang artinya semua uang kuliah dari awal masuk sampai akhir itu bebas.
Tapi aku mendapatkan bidik misi bukan dari tahun pertama jadi mungkin ada sedikit kesalahpahman dibagian keuangan. Mereka beranggapan ya namanya duit awal ya harus di lunasi sedangkan menurut peraturan bidik misi harus dibebaskan semua tegas prof anis.
Masalah terpecahkan walau aku sempat dinasehati staf lainya, jangan lah langsung ke pak anis, harusnyo ke kito dulu yo yu kalo gek ado apo-apo lagi. Hhmmm baiklah semoga tidak ado apo-apo lagi.end ceritonyo.
*******ONE STEP CLOSER*******
Hei 2015 aku kini berada di ibukota Jakarta. Denty sahabatku berbaik hati menampungku disini, aku menunggu waktu untuk proses wawancara beasiwa S2 karena seleksi berkas ku lulus walau registrasi di injury time. Disela-sela itu kusempatkan mencari pekerjaan tapi ya sejenis penipuan ternyata. Ku putuskan untuk fokus pada persiapan Ujian.
Tes pertama aku wawancara di tempat yang namanya Bintaro, di map aku temukan di daerah Jakarta selatan, maklum ini pertama kalinya aku ke ibukota dan belum paham daerah Jakarta tapi aku punya keberanian untuk itu.
Tes interview berlangsung cukup baik menurutku, ternyata yang mengujiku adalah salah satu sahabat baik Prof Anis, aku hanya ditanya motivasi dan kisahku sampai mendapat rekomendasi beasiswa S2. Dan Alhamdulilah saat pengummnan aku lulus mengalahkaan pesaing lainya.tinggal tes TOFEL menanti. Aku tidak begitu khawatir bagiku banyak yang sudahku lalui jadi tes ini pun akan kulalui dengan baik dan keyakinan itu menjadi kenyataan hari ini.
EPILOG
Demikian kisah Aku Rahayu, ini bukan akhir tapi ini baru sepenggal mozaik kehidupan.
Entah bagaimana kelanjutan dari kisah ini, masih rahasia Tuhan, karena itu masa depan.
Bagaimana akhir sesunguhnya, kepada siapa ku berpadu aku tak bisa menerka. Satu yang kupercaya kejaiban itu ada bagi orang yang percaya.
Maka ku kan terus Berpetulang sejauh mata memandang, mengayuh sejauh lautan terbentang, berguru sejauh alam berkembang
Ada banyak pilihan jalan hidup didunia ini, tinggal kita memilih dengan bijak ,berusaha merahihnya dan menjalani dengan tulus itu rumus hidup sang Rahayu.
Salam surviver, Keep Dreamer and Be Different.
|
"Jangan Mati gaya terus berkarya"
Happy kartini Day
Ini persembahan kartini dari bumi Sriwijaya
Thanks for reading ditunggu komentar dan masukannya guys
- write by d.a editing by udha- |
|
Never ending friendship |